Kamis, 28 Februari 2008

Spalletti: Zanetti Bagus, Crespo Lihai


Luciano Spalletti mengaku AS Roma seharusnya bisa memetik tiga angka atas Inter Milan. Untuk tim lawan, dia angkat jempol buat Javier Zanetti sang penyelamat Inter dan menyebut Hernan Crespo lihai karena sudah membuat Philippe Mexes diusir wasit.

Il Lupo unggul terlebih dulu dari Nerazzuri di stadion Giuseppe Meazza, Kamis (28/2/2008) dinihari WIB, pada menit 38 lewat gol Il Capitano-nya, Francesco Totti. Akan tetapi kemenangan harus melayang karena 50 menit setelah gol itu Zanetti membuat skor kembali imbang.

"Saya pikir kami seharusnya bisa mengunci tiga poin. Namun di atas semuanya kami seharusnya bisa lebih hati-hati, karena pada satu titik Inter memainkan tiga penyerang," ujar Spalletti seperti dilansir Channel 4.

"Sebelum pertandingan kami tahu akan jadi krusial untuk tidak memberikan Inter peluang yang, terlepas dari gol Zanetti, saya pikir kami sudah mampu mencapainya."

Maka meski timnya tak memetik hasil maksimal, Spalletti sepertinya cukup puas. Hal tersebut dikarenakan Roma dinilainya mampu menutup peluang lawan dan tak kehilangan keseimbangan permainan.

"Lalu kami kebobolan gol yang sama sekali tak bisa dihindarkan. Sama sekali tak diragukan upaya Zanetti bagus untuk bisa menghasilkan tembakan itu," puji Spalletti.

Terhadap diusirnya Philippe Mexes menjelang pertandingan berakhir, yang membuat Inter mendapatkan momentum dan lantas bisa menyamakan kedudukan, Spalletti melakukan pembelaan. Menurutnya Mexes sama sekali tidak melakukan pelanggaran dan wasit melakukan kesalahan dalam melayangkan kartu kuning kedua.

"Mexes bilang dia tidak melanggar siapa-siapa sehingga berhak atas kartu kuning kedua tersebut. Para pemain sangat marah dan mereka benar karena itu sama sekali bukan pelanggaran. Faktanya, Mexes bilang dia berhenti untuk menghindari benturan tapi Hernan Crespo sangat lihat dan (wasit) Roberto Rossetti termakan tipuan," pungkas Spalletti.

Seri yang Lebih Berharga dari Menang


Milan - Inter Milan memang gagal mengalahkan AS Roma dan harus puas dengan hasil seri 1-1. Tapi bagi Roberto Mancini, raihan satu angka ini harganya lebih tinggi dari kemenangan.

Di Stadion Giueseppe Meazza, Kamis (28/2/2008) dinihari WIB, Inter nyaris saja dipermalukan oleh Roma. Beruntung I Beneamata punya Javier Zanetti yang mencetak gol penyama di tiga menit terakhir laga.

Hasil seri ternyata sangat disyukuri oleh Mancini, pelatih Inter. "Mengingat bagaimana pertandingan tadi berjalan, ini adalah imbang yang lebih berharga daripada kemenangan," aku Mancini di Football Italia.

"Tim ini menunjukkan karakter hebat dan kami mengatasi tekanan saat kami harus melakukannya. Kami membuktikan diri sebagai tim yang fantastis," lanjut allenatore berusia 43 tahun tersebut.

Gol penyama kedudukan dari Inter terasa spesial bukan hanya karena dicetak di penghujung pertandingan, tapi juga karena disumbangkan oleh Zanetti yang jarang membobol gawang lawan. November 2006 adalah kali terakhir Il Capitano mencetak gol bagi Nerrazzuri.

Torehan gol Zanetti itu membuat Roma gagal memangkas selisihnya dari Inter di klasemen Seri A. Roma tetap defisit sembilan angka di belakang Inter (Roma 52, Inter 61).

Mancini pun memuji Zanetti sekaligus berusaha menerjemahkan sumbangan pemain Argentina itu sebagai tanda positif klubnya menuju scudetto.

"Gol Zanetti seperti sebuah tanda dari takdir. Ini karena dia adalah kapten tim dan pemain yang memiliki jumlah penampilan terbanyak bagi klub ini," girang Mancini. "Keunggulan sembilan angka dari peringkat dua adalah hal yang hebat. Saya tidak munafik."

Gol Telat Zanetti Selamatkan Inter



Milan - Big match di giornata 25 antara Inter Milan kontra AS Roma berakhir dengan skor sama kuat 1-1. Unggul terlebih dulu, Roma di menit-menit kehilangan tiga poin setelah Inter mampu menyamakan kedudukan lewat Javier Zanetti.

Di Stadion Giuseppe Meazza, Kamis (28/2/2008) dinihari WIB, Roma memimpin lewat gol Francesco Totti yang dicetak sebelum peluit jeda dibunyikan. Namun dikartumerahnya Mexes menjelang pertandingan berakhir harus memupus tiga angka buat Giallorossi, karena kemudian Nerazzuri yang juga bermain dengan sepuluh pemain semenjak menit 67 karena cederanya Maxwell, malah bak mendapat momentum.

Hasil ini membuat Inter masih tak terkalahkan di Seri A musim ini, sekaligus masih bercokol di puncak klasemen dengan selisih sembilan angka dari Roma yang ada di posisi dua.

Sedari awal pertandingan kedua tim langsung mencoba membuka peluang. Pada menit ke-19, tuan rumah Inter bahkan nyaris membobol gawang Roma. Umpan silang Patrick Vieira diteruskan Hernan Crespo dengan tendangan salto kendati bola kandas di tiang gawang.

Tiga menit berselang, tendangan yang dilepaskan Luis Figo setelah menerima sodoran bola dari Christian Chivu, juga masih melebar ke arah kanan.

Tujuh menit menjelang jeda, justru kubu Roma yang bersorak kegirangan. Umpan jitu Max Tonetto dari sayap kanan mampu diteruskan Francesco Totti untuk membuat tim tamu unggul 1-0.

Memasuki babak kedua Figo kembali berupaya menyamakan kedudukan. Pada menit 55 dia mencoba melepaskan tendangan voli, namun bola masih jauh dari sasaran.

Sepuluh menit berselang Roma nyaris memperbesar keunggulan. Umpan tumit Totti diakhiri dengan sontekan Alberto Aquilani namun Julio Cesar masih dapat menghalau bola.

Tujuh menit menjelang bubaran, Roma harus bermain dengan sepuluh pemain setelah Philippe Mexes diganjar kartu kuning kedua setelah melanggar Hernan Crespo.

Pasca diusirnya Mexes, Inter lantas terus merangsek. Pada menit 86, tandukan Crespo setelah meneruskan umpan silang Maicon masih bisa susah payah ditepis Alexander Doni. Akan tetapi dua menit kemudian Doni tak kuasa membendung tendangan keras Javier Zanetti dari luar kotak penalti. Kedudukan pun kembali imbang, 1-1, yang juga menjadi skor akhir pertandingan.

Susunan Pemain:

Inter: Julio Cesar; Maicon, Burdisso, Chivu, Maxwell; Vieira, Cambiasso (Balotelli '58), Zanetti; Figo (Pele '61), Stankovic (Suazo '45); Crespo

Roma: Doni; Cassetti, Ferrari, Mexes, Tonetto; De Rossi, Pizarro (Aquilani '61); Taddei, Perrotta, Vucinic (Giuly '77); Totti.

Jumat, 22 Februari 2008

Matrix : Inter Kalah Karena Saya

Kekalahan Inter Milan dari Liverpool pada babak 16 besar leg 1 sangat memukul Marco Materazzi. Pemain yang diklaim ikut bertanggung jawab atas kekalahan timnya itu memohon maaf kepada rekan setimnya karena telah berbuat bodoh.Matrix harus menerima kartu merah, usai menarik kaos Fernando Torres di kotak terlarang.

Akibat aksinya itu hubungan di antara pemain Inter merenggang. Bahkan, hubungan antara Matrix dengan bomber tim Zlatan Ibrahimovic dikabarkan sangat panas, terkait komentar Ibra yang menyalahkan kekalahan tim pada bek Azzurri itu.

"Setelah berpikir selama dua hari ini saya merasa sangat kecewa. Saya masih terpukul seperti ketika pertama kali meninggalkan lapangan," keluh Matrix, seperti dilansir Tribalfootball, Jumat (22/2/2008)."Pertama kali yang saya pikirkan ketika itu adalah bukan ketidakadilan ketika wasit memberikan saya kartu merah. Saya berpikir bahwa saya telah mengeecewakan rekan setim saya. Saya ingin meminta maaf kepada seluruh punggawa Inter Milan," lirihnya.

Stankovic : Andai Saja Inter Miliki Gerrard

Kecemerlangan Steven Gerrard saat memimpin Liverpool menaklukan Inter Milan, berbuah manis. Para punggawa Inter menilai pilar Timnas Inggris itu sebagai gelandang terbaik di dunia, dan pantas dimiliki Nerazzurri.Pemain veteran Dejan Stankovic, sampai meminta presiden Inter Massimo Moratti, untuk berusaha sekuat tenaga merekrut Gerrard pada musim depan.

Stankovic dikabarkan menghubungi Massimo Moratti, demi menyampaikan keinginannya tersebut. Sebagai pemain senior Inter, Stankovic menilai Gerrard sangat bermanfaat buat mendongkrak performa tim Nerazzuri musim depan."Lini tengah Inter tidak memiliki pemain berkarakter kuat seperti Gerrard. Menurut saya, Gerrard lebih baik ketimbang Frank Lampard atau Michael Ballack, dan akan sangat membantu kinerja Inter Milan," jelas Dejan Stankovic seperti dilansir Channel4, Jumat (22/2/2008).

"Jika Gerrard berniat main di San Siro, ia akan menjadi pemain terbaik yang pernah diboyong Inter," cetus Stankovic.Stankovic langsung menghubungi Moratti tidak lama setelah tiba di Milan, namun Moratti dikabarkan lebih menyukai Lampard. Apalagi, pemain itu belum memutuskan apakah akan memperpanjang kontraknya di Stamford Bridge atau sebaliknya.

Minggu, 10 Februari 2008

That's Inter-tainment - Inter rank 1 Ver FOX Soccer Channel February 7 2008

That's Inter-tainment

Fox Soccer Channel Club Rankings
February 7, 2008


RANK CLUB PTS +/-
1 Inter Milan (ITA) 240 --
2 Manchester United (ENG) 239 +1
3 Arsenal (ENG) 231 -1
4 Real Madrid (ESP) 224 --
5 Chelsea (ENG) 196 +3
6 FC Barcelona (ESP) 193 -1
7 AS Roma (ITA) 183 --
8 Bayern Munich (GER) 177 -2
9 Juventus (ITA) 153 --
10 Olympique Lyon (FRA) 141 --
11 FC Porto (POR) 137 +3
12 AC Milan (ITA) 136 --
13 Werder Bremen (GER) 102 --
14 Liverpool (ENG) 99 -3
15 Villarreal (ESP) 93 --
16= PSV Eindhoven (HOL) 91 +3
16= Rangers (SCO) 91 +8
18 Celtic (SCO) 88 -2
19 Fiorentina (ITA) 81 +2
20 Everton (ENG) 57 NR
21 Ajax Amsterdam (HOL) 42 -2
22 Hamburg (GER) 36 -3
23 Sao Paulo (BRA) 32 NR
24 Lanus (ARG) 31 -1
25 Bayer Leverkusen (GER) 30 NR
The next ten clubs were:
Aston Villa (ENG)
Espanyol (ESP)
Atletico Madrid (ESP)
FC Sevilla (ESP)
Boca Juniors (ARG)
Heerenveen (HOL)
Olympiakos (GRE)
Santos (BRA)
Benfica (POR)
Udinese (ITA)












That's Inter-tainment

Inter Milan survived the winter break to retain its position atop the FSCCR, despite a serious charge from Premiership giants Manchester United (2) and Arsenal (3). The Nerazzurri remain undefeated in Serie A action this season despite the pursuit of clubs like Roma (7) and Juventus (9).

Rangers (16) made the biggest jump in the first 2008 edition of the FSCCR after some impressive domestic results that have given the club a four-point lead over hated archrivals Celtic (18) in the SPL.

Liverpool's domestic problems and inability to put lower teams away has cost them some points in the rankings. Falling to 14th in the FSCCR, the Reds are still lucky to be ahead of Everton (20) here, but don't have that same luxury in the Premiership table. Fortunately for Rafa Benitez his bread and butter is the upcoming Champions League knockout stages where Liverpool's proved a formidable opponent in years past.

The FSCCR are compiled from votes by FSI writers and commentators from the U.S., Canada, Mexico, Chile, and Argentina. The world club rankings are published every other Thursday.
www.chinahistoryfor um.com

Barter Aquilani dengan Adriano

Inter memang sangat berambisi untuk mendatangkan Alberto Aquilani dari Roma. Namun, Inter juga sadar untuk mendapatkan gelandang muda Roma itu bukan hal yang mudah. Menurut Gazzetta dello Sport, Roma hanya mau memberikan Aquilani jika Inter mau memberikan Adriano.

Aquilani juga mengakui bahwa Inter sangat berminat menggunakan tenaganya. Bahkan, Aquilani menyambut baik keinginan Inter dan mengaku senang dengan tawaran Nerrazuri itu.

"Ya, saya akan senang menjadi gelandang Nerrazuri di bawah Roberto Mancini. Saya telah membaca ketertarikan mereka," ujar Aquilani kepada Il Messaggero, Sabtu (9/2/2008).

Aquilani sendiri merupakan pemain sejati Roma. Pemain kelahiran Roma ini juga merupakan anak didik sekolah akademi Giallorossi. Bersama dengan Daniele De Rossi, Aquilani juga diprediksikan akan� menjadi pewaris tahta Roma menggantikan Francesco Totti.

Aquilani sendiri akan habis kontraknya di Roma hingga 2010 nanti. Namun Inter mengaku sangat ingin mendatangkan Aquilani pada musim panas nanti.

Keinginan Inter itu tentu tidak mudah. Roma dipastikan tidak akan menerima tawaran skala kecil dari Nerrazuri untuk pemain berliannya itu. Giallorossi mungkin akan setuju dengan kepindahan Aquilani jika Inter mau memasukan Adriano dalam kesepakatan nanti.

Adriano sendiri saat ini dipinjamkan ke Sao Paolo Brasil dan akan kembali ke San Siro Juni nanti. Rumor paket tukar guling itu diyakini juga didukung sang pelatih Roma Luciano Spaleti. Pelatih plontos ini mengaku sangat membutuhkan seorang striker dibandingkan seorang gelandang.