Selasa, 13 Mei 2008

Cambiasso Absen di Akhir Laga Serie A

Harapan Inter Milan untuk mempertahankan gelar domestiknya di musim ini kian mendapatkan hambatan, setelah gelandang bertahan andalannya, Esteban Cambiasso, dipastikan absen di partai final melawan AC Parma pada pekan depan.

Punggawa internasional asal Argentina itu mengalami cedera engkel kala timnya bermain imbang 2-2 dengan Siena dan dikhawatirkan ia mengalami patah pada bagian tulang engkelnya.

Kendati demikian, hasil tes menunjukkan kalau Cambiasso hanya mengalami memar pada engkelnya, namun menjalar hingga ke bagian ikatan tulang sendi kanannya.

Hal ini berarti Cambiasso sudah dipastikan tidak dapat tampil di partai final Serie A melawan Parma di Stadion Ennio Tardini.

Cambiasso kabarnya juga tidak akan tampil di partai final Coppa Italia melawan AS Roma di Stadion Olimpico pada 24 Mei mendatang.

Pelatih Roberto Mancini sebelumnya sudah dipusingkan dengan absennya beberapa pemain kuncinya yang lain seperti Olivier Dacourt, Walter Samuel, Ivan Cordoba, Zlatan Ibrahimovic, Luis Figo, Santiago Solari dan Cristian Chivu.

Sementara itu gelandang serang asal Serbia, Dejan Stankovic, juga diragukan untuk dapat tampil, sehingga mau tidak mau strategi Mancini akan menaikkan kapten Javier Zanetti untuk membantu penyerang dari lini tengah.

Zlatan Tegaskan Komitmennya Untuk Inter

Zlatan Ibrahimovic menegaskan tidak akan hengkang dari Inter Milan. Pasalnya, Ibrahimovic mengaku masih bahagia bermain bersama tim asuhan Roberto Mancini itu.

Belakangan ini, gosip mengenai masa depan Ibrahimovic memang terus berhembus. Mantan penyerang Juventus itu, diincar oleh banyak klub besar di Eropa sejak beberapa pekan terakhir. Sebut saja Chelsea, dan Barcelona sangat tergiur untuk mendapatkannya. Namun, Ibrahimovic seperti tak ingin berpaling dari tim lain selain Inter.


"Saya tidak memiliki masalah dengan Pelatih Roberto Mancini. Saya bekerja untuknya, dia memberitahukan kepada saya apa yang saya harus lakukan dan saya menjalankan tugasnya," tegas penyerang asal Swedia itu.


"Saya bahagia dengan apa pun yang ada di Inter, dan masa depan saya adalah bersama Inter," tandas penyerang berusia 25 tahun itu seperti dilansir Tribalfoorball, Senin (12/5/2008).

Senin, 12 Mei 2008

Bukan Karena Penalti Matrix

Milan - Inter Milan sebenarnya bisa meraih kemenangan andai tendangan penalti Marco Materazzi masuk. Namun, Roberto Mancini mengatakan hilangnya kemenangan bukan karena gagalnya eksekusi Materazzi tersebut.

Drama menegangkan untuk Inter tersebut terjadi di penghujung pertandingan. Wasit memberi penalti untuk La Beneamata setelah Christian Rigano dituduh menarik kaos Materazzi di kotak terlarang Atalanta. Matrix pun maju menjadi eksekutor dan akhirnya gagal melaksanakan tugasnya dengan baik.

Akibatnya Inter bukan hanya gagal memetik poin penuh, melainkan juga semakin ketat ditempel AS Roma di klasemen sementara dengan selisih poin satu. Hasil akhir adalah 2-2 dan Materazzi pun meninggalkan lapangan dengan wajah sedikit menyesal.

Mancini pun mengungkapkan bek bernomor 23 itu sebenarnya bukanlah pilihan pertama dalam eksekusi penalti. Mancio sudah menetapkan bahwa eksekutor utama Nerrazzurri adalah Julio Cruz, kemudian Mario Balotelli, dan barulah Materazzi hadir sebagai pilihan ketiga.

Cruz masih berada di lapangan dan seharusnya ialah yang menjadi eksekutor. Namun, mantan pelatih Fiorentina itu mengatakan bahwa siapa pun yang menendangnya bisa saja menemui kesialan seperti halnya Materazzi.

"Urutan penendang penalti seharusnya Cruz, Balotelli, baru Materazzi. Sayangnya, siapa pun bisa saja gagal mengeksekusinya termasuk Julio (Cruz). Kita tak akan pernah tahu," ujarnya seperti dilansir Channel4.

"Kami bisa saja memenangi pertandingan ini tanpa insiden tersebut. Tetapi inilah sepakbola, segalanya bisa terjadi. Kekecewaan malam ini akan berlalu dan kami akan bersiap untuk menghadapi Parma," lanjutnya.

Meski demikian, pelatih berusia 43 tahun itu menambahkan bahwa hasil imbang yang diraih skuadnya bukan karena gagalnya penalti di menit akhir itu. Ia lebih menyorot banyaknya peluang yang gagal dimanfaatkan oleh anak-anak asuhnya.

"Kami bisa mencetak lima atau enam gol hari ini. Tetapi kami gagal menyelesaikannya dan begitulah sepakbola. Sekarang kami harus memenangi pertandingan melawan Parma," tukasnya.

'Curi' Penalti Cruz, Materazzi Minta Maaf

Milan - Sikap egois membawa Marco Materazzi pada penyesalan. Ia menyadari dirinya berlaku salah karena 'mencuri' jatah penalti rekannya sendiri, dan kegagalannya menyebabkan Inter Milan tak menang.

Inter dihadiahi penalti di menit ke-78 dalam laga Seri A melawan Siena hari Minggu (11/5/2008) malam WIB. Ketika kedudukan sedang sama kuat 2-2, dan kesempatan tersebut bisa mengantarkan Nerazzuri pada kemenangan dan mendekati tangga scudetto.

Sebagai eksekutor penalti nomor satu, Julio Cruz langsung bersiap mengambil tembakan bebas di kotak penalti Siena tersebut. Namun tiba-tiba Materazzi datang dan dengan seenaknya merebut jatah striker Argentina itu.

Cruz terkejut dan amat gusar dengan tindakan "tak sopan" dari temannya itu. Tapi Maicon sampai harus menahan tubuh Cruz supaya mengalah.

Materazzi, yang terdorong pada kenangan musim lalu ketika ia mencetak gol penalti melawan klub yang sama sehingga memastikan gelar juara, akhirnya "bebas" untuk mengeksekusi penalti ke gawang Alex Manninger.

Hasilnya? Ia gagal. Manninger memblok tendangannya. Skor tetap 2-2 hingga wasit meniup peluit akhir. Inter gagal juara pada malam itu juga. Jaraknya dengan AS Roma kini hanya terpaut satu poin.

"Sayangnya saya membuat kesalahan. Sebaiknya saya menyerahkan tugas itu pada Cruz. Saya minta maaf kepada dia setelah kegagalan itu," sesal Materazzi seperti dilansir Channel 4.

Tak hanya Cruz yang mencak-mencak, pelatih Roberto Mancini dan presiden klub Massimo Moratti pun geram dengan kelakukan Materazzi yang berbuntut pada kegagalan tersebut.

"Saya dengar itu. Fans juga meneriakkan makian kepada saya. Ini adalah bagian dari sepakbola dan perlakuan yang mengecewakan dapat menghampiri Anda. Jadi, saya tak akan mengeluh," ujar bek timnas Italia ini menanggapi.

"Mengecewakan bahwa kami gagal menang. Tapi kami harus menatap ke depan. Hari Minggu nanti kami akan menghadapi Parma di pekan terakhir," sambungnya.

Minggu, 11 Mei 2008

Figo Tunda Pensiun

Figo merasa berhutang enam bulan kepada Inter Milan, karena tidak banyak bermain sepanjang musim ini akibat cedera.

Gelandang Luis Figo ingin melanjutkan kariernya satu musim lagi dan masih mengenakan kostum Inter Milan.

''Saya tidak ingin mengakhiri karier saya dalam perawatan akibat cedera,'' ujar Figo. ''Saya ingin melanjutkan karier saya untuk satu musim lagi.''

Ketika musim lalu meneken perpanjang kontrak, Figo berrencana mengakhiri kariernya musim panas 2008 lalu menempati salah satu posisi di belakang meja. Namun ia tidak banyak tampil sepanjang musim ini akibat cedera.

''Itulah yang membuat saya berubah pikiran,'' katanya seperti dilansir situs resmi klub. ''Saya berhutang enam bulan kepada Inter, dan saya berharap masih terus bermain dengan Nerazzuri.''

Figo mengalami retak tulang kaki akibat benturan dengan Pavel Nedved, 4 November 2007. Ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk istirahat, dan hanya bermain 17 kali musim ini.

''Saya akan disambut degan tangan terbuka di San Siro, dan saya senang bisa memberikan sesuatu kepada fans yang selalu menunggu,'' katanya

Inter Tukar Ibra dengan Eto'o?

Keinginan Inter Milan menggaet kapten Liverpool Steven Gerrard sudah kandas. Kini Nerazzuri dikabarkan mengincar penyerang Barcelona Samuel Eto'o yang akan ditukar dengan Zlatan Ibrahimovic.

Rumor ini mencuat usai Liverpool menolak tawaran Inter terhadap Gerrard yang masih betah bermain di tanah kelahirannya, Inggris. Sebelumnya, Presiden Massimo Moratti sudah sesumbar ingin merekrut pemain bintang untuk memperingati satu abad Inter, sekaligus untuk bekal menghadapi kerasnya Liga Champions musim depan.

"Kami (Inter) akan membuat membuat kontrak besar di musim depan dan Gerrard adalah sasaran kami. Liverpool menyatakan dia tidak dijual. Kami telah membuat alternatif, tetapi kalau Liverpool memutuskan untuk menjualnya, Gerrard adalah target utama kami," sebut Moratti ketika itu seperti dikutip The Sun yang dilansir Channel 4.

Gagal di Inggris, Moratti sepertinya berpaling ke Spanyol. Surat kabar Marca menyebut nama Eto'o kini jadi bidikan baru La Beneamata. Penyerang Kamerun itu dikabarkan memiliki nilai transfer sekitar 31 juta euro atau sekitar Rp 440 miliar, dan sudah mulai didekati Milan.

Namun demikian, Inter bisa memiliki keuntungan jika mereka melakukan penukaran dengan memberikan Ibrahimovic. Penyerang asal Swedia itu belakangan dikabarkan memiliki hubungan kurang harmonis dengan rekan setimnya dan juga pelatih Roberto Mancini.

Asisten Manajer Inter Sinisa Mihajlovic pekan lalu pun menggarisbawahi bahwa timnya tak bakal terlalu kehilangan Ibra. Hal itu kian melejitkan spekulasi kalau Ibra tak akan ditahan jika akan keluar. "Kalau dia tak ada, maka orang lain akan hadir," ungkap Mihajlovic.

Sampai saat ini Real Madrid menjadi tim yang kabarnya paling meminati Ibra, namun Barca niscaya tak menolak kehadirannya di Nou Camp.

Sabtu, 10 Mei 2008

LIVERPOOL TOLAK INTER

LIVERPOOL dilaporkan telah menolak uang 25 juta pounds (sekitar Rp448 miliar) yang ditawarkan Inter Milan untuk mendapatkan kapten Steven Gerrard.

Seiring ulang tahun satu abad Inter musim ini, presiden Massimo Moratti berusaha menghadirkan beberapa pemain kelas dunia di klubnya. Salah satunya adalah Gerrard. Seperti yang diberitakan The Sun, manajemen Inter telah mengajukan penawaran sebesar 25 juta pounds untuk dapat membawa Gerrard ke Giuseppe Meazza musim depan.

“Kami butuh transfer besar musim depan, dan Gerrard adalah daftar utama kami,” ucap salah seorang sumber di manajemen Inter. “Tapi peluangnya memang cukup berat, kami tidak mendapat respon bagus dari Liverpool. Untuk sementara, kami memutuskan mundur selangkah. Tapi jika mereka membuka peluang, kami siap berada di urutan pertama.”

Pelatih Liverpool, Rafael Benitez, tengah bersiap untuk melepas beberapa pemainnya seperti Harry Kewell, John Arne Riise, dan Peter Crouch. Jika akhirnya Benitez mampu merekrut Gareth Barry, ada kemungkinan gelandang asal Spanyol, Xabi Alonso, juga akan dilepasnya.

Namun khusus untuk Gerrard, Benitez pasti akan mempertahankannya mati-matian. Bahkan tidak ada satu klub pun yang dibiarkan untuk mendekati Gerrard, termasuk yang dilakukan terhadap Inter kali ini.

Vieri: Inter Layak Juara

Dukungan supaya Inter Milan menjadi juara Serie musim ini kembali mencuat. Kali ini, dukungan itu mengalir dari mulut mantan bomber Inter Christian Vieri.

Saat ini Inter memuncaki klasemen Serie A. I Nerazzurri menduduki puncak klasemen, dengan nilai 81 unggul tiga poin dari AS Roma yang membuntuti di peringkat ketiga. Inter pun dijagokan banyak kalangan untuk menjadi juara.


Menurut Vieri penampilan memukau Inter, membuat tim asuhan Roberto Mancini itu layak menjadi juara. "Inter memang layak meraih gelar juara Serie A musim ini. Inter terlalu kuat untuk dibandingkan tim lain," tegas bomber asal Italia itu seperti dilansir Goal, Sabtu (10/5/2008).


Veiri merupakan orang kesekian yang menyuarakan dukungannya kepada Inter. Sebelumny, bek Real Madrid Fabio Cannavaro dan kiper Juventus Gianluigi Buffon juga mengatakan hal yang sama belum lama ini.

Musim Ini Telah Berakhir Untuk Chivu

Cristian Chivu terancam absen dalam pertandingan sisa Liga Serie-A menyusul cedera lengan yang dialaminya dalam semifinal Coppa Italia. Cedera ini bahkan mengancamnya batal ikut membela timnas Rumania dalam Euro 2008.

Cedera lengan yang dialami Chivu sebetulnya merupakan luka lama. Sakit itu kembali menyerangnya ketika Inter mengalahkan Lazio di semifinal Coppa Italia, Kamis (8/5). Mantan pemain AS Roma itu meninggalkan lapangan sambil memegangi lengan serta memberi isyarat ke bangku ofisial sebagai tanda bahwa cederanya serius.

Cedera tersebut mengharuskan bek berusia 27 tahun itu untuk menjalani operasi. Setelah itu, pemain yang terkenal dengan tendangan kaki kiri yang keras tersebut harus menjalani proses penyembuhan yang diperkirakan akan berlangsung hingga Euro 2008 usai.

Dalam sesi latihan hari ini, bek yang dapat beroperasi di tengah ataupun di kiri itu tak tampak bersama para pemain Nerazzurri dan dipastikan bakal absen lawan Siena, Minggu (11/5). Pelatih Roberto Mancini kemungkinan akan menempatkan Marco Materazzi dan Nicolas Burdisso di posisi bek tengah serta Maxwell sebagai bek kiri.

Selain Chivu, masih ada beberapa pemain Inter yang mengalami cedera antara lain Ivan Cordoba dan Walter Samuel. Kedua pemain bahkan tidak pernah diturunkan dalam paruh musim ini.

MORATTI MENANTI PESTA

PRESIDEN Inter Milan siap berpesta merayakannya sukses timnya menjuarai Serie-A. Itu bisa terjadi, jika I Nerazzurri mampu mengalahkan Siena pada Minggu (11/5).

Terkait dengan pertandingan tersebut, Moratti percaya anak didiknya mampu melewatinya dengan baik. Ini artinya Inter akan juara.

“Kami akan menjalani pertandingan ini dengan tenang. Para pemain tahu apa yang harus dilakukan dan saya yakin mereka akan bermain baik,” paparnya.

Moratti juga menilai timnya sudah siap melawan AS Roma di final Coppa Italia. Maklum, bagi Inter, Roma bukanlah lawan asing karena dalam tiga tahun terakhir selalu dilawan di partai puncak. Roma ke final, setelah menyingkirkan Catania.

“Duel melawan Roma di final sudah kami perkirakan, meski Catania bukan lawan yang mudah. Pertandingan versus Roma merupakan tantangan menarik yang selalu terulang dari tahun ke tahun,” kata Moratti.

Balotelli Seperti Warga Negara Kelas Dua

Milan - Bintang muda Inter Milan Mario Balotelli kecewa dengan sistem hukum di Italia. Ia merasa diperlakukan seperti warga negara kelas dua karena ditolak bermain bagi timnas Italia di Olimpiade.

Striker berusia 17 tahun ini telah menjadi sorotan atas performa yang cukup baik di musim ini. Ia mulai menjadi bagian penting bagi I Nerazzurri baik di Seri A ataupun di Coppa Italia. Ia pun mulai diperhitungkan sebagai striker muda berbakat di Eropa.

Kehidupan di luar stadion Balotelli memang unik. Dia lahir di Palermo dari orang tuanya yang merupakan imgran Ghana. Namun pada usia tiga tahun pengadilan telah memberikan dia hak diadopsi oleh keluarga Balotelli yang tinggal di Brescia.

Meski demikian Balotelli merasa sangat kecewa karena saat ini dia masih belum dianggap menjadi warga negara Italia. Menurut hukum di Italia, ia baru bisa dikatakan sebagai warga negara Italia jika dia telah berusia 18 tahun pada Agustus ini.

Itu artinya Balotelli belum dapat dipilih untuk memperkuat Gli Azzurri di Oimpiade, Beijing. Tentu saja ia kecewa dengan situasi ini. "Undang-undang di Italia tak adil dan perlu diubah," keluhnya seperti dilansir Football Italia.

"Saya merasa seperti warganegara kelas dua. Meskipun saya lahir di sini, saya belum dianggap sebagai warga negara dan saya rasa itu tidak adil. Saya menolak undangan bermain untuk Ghana karena saya ingin memakai kostum Azzurri," tegas Balotelli.



Jumat, 09 Mei 2008

Inter Bidik Aquilani

Inter Milan langsung bergerak cepat dalam berburu pemain baru dalam upaya memperkuat dkuad tim musim depan. Nama playmaker muda AS Roma Alberto Aquilani, menjadi target utama Inter.

Nama Aquliani menjadi bahan perbincangan banyak pihak sejak awal musim ini. Pemain internasional Italia ini juga sudah acap kali dikabarkan akan hengkang dari Stadion Olimpico. Beberapa tim top Eropa seperti Arsenal, Valencia dan AC Milan, menyatakan tertarik dengan Aquilani.

Tapi Aquilani menegaskan jika dirinya lebih tertarik tetap bermain di Italia, dan menunjuk Inter Milan sebagai klub idamannya. Pernyataan ini meluncur setelah ia berdiskusi dengan ayahnya, bila jadi pindah ke Inter, Aquilani akan mendapat bayaran sebesar 2,7 juta euro pertahun.

Sementara Inter Milan harus merogoh koceknya sebesar 25 juta euro, bila ingin mendatangkan pemain 23 tahun ini. Inter sebenarnya mempunyai opsi tukar guling dengan Roma. Dua striker asal Argentina Julio Cruz dan Hernan Crespo, bisa diberikan jika Roma menginginkannya.

Di skuad Roma, Aquilani menjadi sosok pengganti peran Francesco Totti yang kerap absen karena cedera. Semenjak bergabung dengan Roma di musim 2002, Aquilani sudah 82 kali bermain dan mencetak 7 gol.

Moratti: Mancini Tetap Pelatih Inter!

Roberto Mancini masih menjadi pelatih Inter Milan hingga musim depan. Hal tersebut ditegaskan presiden Inter, Massimo Moratti, sekaligus menghentikan semua rumor tentang masa depan mantan pelatih Lazio tersebut di San Siro.

Memang, sejak kegagalan Nerazzurri di pentas Liga Champions, posisi Mancini selalu menjadi sorotan media. Pelatih yang sukses membawa Inter meraih Scudetto dalam dua musim terakhir ini ditengarai bakal lengser dari posisinya.

Mancini sendiri sebenarnya sudah mengatakan mundur, beberapa jam setelah timnya kalah 0-1 dalam pertandingan leg kedua perempatfinal Liga Champions di San Siro. Namun keputusan itu ditarik kembali setelah dia mendapat dukungan dari banyak pihak untuk tetap bertahan.

Sempat reda, rumor pemecatan kembali menguak menyusul kegagalan Inter saat melawan AC Milan akhir pekan lalu. Dalam derby della madonina, Nerazzurri menyerah 1-2 sehingga gelar Scudetto yang hampir pasti menjadi miliknya harus tertunda lagi.

Tak ingin berita tersebut terus bergulir, Moratti mengakhiri spekulasi itu. Dia menegaskan bahwa status Mancini sebagai pelatih Inter tetap aman dia mantan striker Lazio itu masih tetap membesut Nerazzurri hingga musim depan.

"Tak ada yang kontras dengan Mancini, apakah dia marah dengan kata-kataku setelah Inter kalah dalam derby? Saya kira tidak," ungkap Moratti kepada Corriere Dello Sport, Kamis (8/5).

"Kadang-kadang, seseorang memberikan reaksi untuk menglarifikasi posisinya, dan itu kelihatan kontras. Namun kenyataannya adalah bahwa kami berada di sisi yang sama. Kami akan tetap bersama pada tahun depan," tegas Moratti.

Musim ini, Inter berpeluang meraih dua gelar. Di samping Scudetto yang sebentar lagi bakal jadi miliknya--Inter hanya perlu satu kemenangan lagi untuk meraih juara Serie-A ketiga kalinya--, Nerazzurri juga berpeluang menjadi juara Copa Italia setelah memastikan diri tampil di final usai menaklukkan Lazio.

Inter Siap Berpesta di Giuseppe Meazza

Dua laga masih tersisa di Seri A, tapi Inter Milan sudah tak mau lagi berlama-lama memastikan diri jadi juara. Tiga angka di giornata 37 pun akan jadi jaminan untuk jadi "raja Italia". Bisa?

Pekan lalu Inter sudah membuang kesempatan untuk kembali merengkuh Scudetto. Semakin menyesakkan karena saat itu mereka takluk dari rival satu kota, AC Milan.

Kekalahan tersebut juga membuat langkah Inter sedikit lebih berat karena penguntitnya, AS Roma, mampu memangkas jarak jadi hanya tiga angka. Namun, "La Beneamata" masih tetap ada di atas angin. Dengan tambahan tiga angka lagi, mereka pasti juara. Semaraknya pesta juga langsung hadir karena partai tersebut digelar di Giuseppe Meazza, markas Inter.

Hasil imbang pun sebenarnya bisa mengunci gelar juara Inter, dengan catatan Roma juga mengemas hasil imbang di pekan 37. Dengan begini poin Inter menjadi 82 sementara Roma jadi 79. Artinya, pun jika Javier Zanetti cs kalah di pekan terakhir, raihan maksimal Mirko Vucinic dkk hanya bisa menyamainya. Inter pun akan jadi juara dengan head to head lebih baik atas Roma --Inter menang 4-1 di Olimpico dan bermain 1-1 di kandang sendiri.

Meski begitu, Inter jelas tak mau berlama-lama. Sudah semenjak pekan lalu Roberto Mancini menegaskan Inter akan jadi jawara Seri A, untuk kali ketiga secara beruntun, saat kontra Siena.

Peluang juara Inter kian terbuka mengingat Siena yang jadi lawan sudah mengamankan posisi di Seri A. Dengan predikat tersebut, bisa jadi mereka tak bakal terlampau ngotot seperti pada pertemuan pertama yang berakhir dengan kemenangan tipis Nerazzuri, 3-2.

Tentu saja jika Inter ternyata kalah, Roma bisa kembali menekan. Akhir pekan ini Roma yang sudah memenangi tiga dari lima laga terakhirnya akan menjamu Atalanta, tim yang sudah tiga kali kalah dalam lima partai belakangan. Menang, maka kans untuk juara Roma masih terjaga.

Sementara AC Milan yang ada di posisi empat klasemen masih harus terus berusaha mencari hasil maksimal guna mengamankan posisinya di zona Liga Champions. Rossoneri yang melawat ke markas Napoli di San Paolo saat ini hanya unggul satu angka dari posisi lima Fiorentina, yang pekan ini akan diuji Parma.

Di zona degradasi, Livorno dipastikan bakal terjerumus ke Seri B jika mereka gagal menang atas Torino. Empoli dan Parma juga akan tersingkir dari Seri A jika mereka kalah akhir pekan ini, dengan catatan Torino bisa menambah satu angka dan Catania bisa menundukkan Juventus.

Inter Temui Paus, Moratti Bantah Keretakan

Inter Milan menemui Paus Benediktus XVI untuk memberikan kaos kehormatan. Pada kesempatan yang sama, Presiden Massimo Moratti menegaskan hubungannya baik-baik saja dengan pelatih Roberto Mancini.

Di St Peter's Square, Rabu (7/5/2008), Paus biasa menggelar audiensi mingguannya. Kali ini salah satu yang hadir di sana adalah skuad Nerazzuri.

Dalam audiensi tersebut, Kapten Javier Zanetti menyerahkan kaos Inter bernomor punggung XVI yang bertuliskan nama paus dengan huruf berwarna emas, plus sebuah almanak penanda 100 tahun Inter.

Skuad Inter ditemani Moratti dan Mancini yang hubungannya belakangan ini dikabarkan memanas lagi. Kehadiran bersama dua sosok penting La Beneamata itu bak ingin membuktikan kalau hubungan di antara keduanya masih mesra. Apalagi Moratti pun lantas buka mulut untuk mendinginkan spekulasi.

"Acapkali seseorang merasa harus memberikan jawaban untuk menjernihkan posisinya sendiri dan juga situasi kontras yang secara tak sengaja telah lahir," tutur Moratti, seperti dilansir Yahoosport.

"Pada kenyataannya kami sama-sama menuju arah yang sama. Juga di musim depan? Ya saya pikir begitu," lugas dia.

Hubungan Mancio dan Moratti mulai jadi sorotan setelah sang pelatih menyatakan ingin mundur di akhir musim. Terakhir, masalah perbedaan pandangan dalam strategi permainan disebut-sebut kembali memanaskan hubungan.

Rabu, 07 Mei 2008

Nerazzurri Dekati Henry

Performa Thierry Henry sejak merumput di Nou Camp musim panas lalu tak kunjung membaik. Striker asal Perancis itu tak pernah menunjukkan kehebatannya seperti ketika bermain selama delapan musim bersama Arsenal.

Tak ayal, muncul spekulasi yang menyebutkan bahwa mantan striker AS Monaco dan Juventus itu akan hengkang pada musim panas nanti. Namun, Henry dengan tegas membantahnya karena dia masih menghormati kontrak.

"Saya tak ingin pindah. Saya masih terikat kontrak selama tiga tahun sehingga musim depan saya masih ada di sini," ungkap Henry kepada suratkabar Le Parisien, Selasa (6/5).

Meskipun demikian, Inter Milan tetap nekat. Seperti yang dilaporkan DiarioSport, Nerazzurri melakukan pendekatan informal dengan striker berusia 30 tahun itu, meskipun masih dalam taraf penjajakan.

Angelo Mario, putra dari presiden Massimo Moratti, berusaha mencari tahu informasi tentang Henry. Ketika berada di Barcelona dalam rangka pembicaraan tentang kemungkinan membisniskan Ronaldinho, Mario juga banyak menanyakan tentang kemampuan Henry.

Memang, Henry diisukan akan segera kembali ke Inggris karena dia belum bisa beradaptasi dengan gaya sepakbola Spanyol. Bukti yang paling nyata, dari 27 penampilannya dia hanya mencetak sembilan gol.

Hal ini sangat jauh berbeda dengan ketika dia masih memperkuat Arsenal. Dalam satu musim saja, Henry bisa menyumbang sekitar 30 gol dalam berbagai kompetisi yang diikuti The Gunners.

Henry dinilai lebih cocok bermain di Premier League. Karena itu, rumor menyebutkan bahwa dia akan kembali ke bekas klubnya, meskipun Newcastle United dan Chelsea juga menginginkannya.

Inter Milan Pantas Juara

Inter Milan tinggal selangkah lagi mempertahankan gelar juara Serie A. Bek Real Madrid Fabio Cannavaro menilai, Inter memang pantas menjadi juara.

"Tidak ada yang perlu diragukan lagi. Mungkin, Inter memang bukan tim yang paling atraktif, namun permainan Javier Zanetti dkk sangat konsiten sekali, bila dibandingkan tim lainnya," tegas Canna seperti dilansir Tribalfootball, Rabu (7/5/2008).

Canna bukan tanpa alasan berbicara seperti itu. Pasalnya, Inter merupakan tim yang paling sedikit menelan kekalahan di kompetisi Serie A musim ini.

I Nerazzurri hanya kalah sebanyak tiga kali dari 36 pertandingan yang telah dimainkan. Bandingkan dengan AS Roma yang kalah sebanyak empat kali.

Inter akan menjalani laga ke-37 melawan Siena pekan ini. Jika menang, maka pasukan Roberto Mancini itu akan mempertahankan gelar juara Serie A.

Mancini Berselisih dengan Moratti

Nampaknya karir pelatih Inter Milan Roberto Mancini di San Siro akan segera berakhir setelah ia berselisih dengan pemilik klub Massimo Moratti seputar strategi klub saat kalah 1-2 dari rival sekotanya AC Milan, akhir pekan lalu.

Pada akhir pekan lalu Inter berpeluang memastikan mempertahankan gelar juara Serie A bila mereka mampu memetik kemenangan dari Milan.

Akan tetapi dalam laga itu Inter justru bermain buruk dan harus menelan kekalahan sehingga membuat jarak mereka dengan runner-up AS Roma menjadi hanya tiga angka saja.

Dengan demikian maka Inter baru dapat memastikan gelar juara pada pekan depan saat bertemu Siena atau pada pekan terakhir Serie A musim ini ketika melawan Parma.

Kekalahan dari Milan juga membuat hubungan Mancini dan Moratti semakin memanas. Hal ini disebabkan Mancini tak setuju dengan pernyataan Moratti bila Inter bermain terlalu berhati-hati dan kehilangan keberanian.

"Itu tidak benar sama sekali. Tidak ada masalah kurang berani. Kami tidak pernah bermain untuk hasil imbang pada pertandingan derby atau laga lainnya," ujar Mancini dalam keterangannya kepada media.

"Saya percaya ketika anda kalah, seseorang akan mencari pihak yang bersalah dan biasanya adalah pelatih. Jika Moratti melihatnya seperti begitu, ia bebas melakukannya tetapi saya tidak setuju," tukas Mancini.

Masa depan Mancini di Inter memang masih belum jelas karena ia sempat mengutarakan akan mundur akhir musim nanti, walaupun sudah meralat kembali pernyataannya itu.

Namun Inter tetap saja gencar dikaitkan dengan sosok pelatih bertangan dingin Jose Mourinho yang kebetulan tengah menganggur pasca meninggalkan Chelsea tahun lalu.

Roma & Inter Berpeluang Bentrok di Final

Persaingan AS Roma dan Inter Milan bukan hanya dalam perebutan Scudetto. Kedua tim ini juga berpeluang saling bentrok jika mereka menang di leg kedua semifinal Coppa Italia.

Baik Inter dan Roma masih sama-sama berpeluang memperebutkan gelar Scudetto musim ini. Kini fokus kedua tim untuk sementara harus beralih ke Coppa Italia. Mereka masih berpeluang ke final namun I Giallorosi mungkin lebih di atas angin karena unggul 1-0 atas Catania di leg pertama.

Hasil tersebut tentu saja memudahkan tugas pelatih Luciano Spalletti untuk menyusun skuadnya menghadapi laga tandang di leg kedua, Rabu (7/5/2008). Setelah itu, mereka akan kembali berkonsentrasi ke laga Seri A menghadapi Atalanta dan berharap masih dapat membuka persaingan dengan Inter.

Sementara Inter yang akan menghadapi Lazio juga masih sama-sama berpeluang lolos setelah bermain imbang tanpa gol di Giuseppe Meazza, Kamis (17/4/2008). Kini menjadi tantangan bagi pelatih Roberto Mancini untuk dapat mengatur skuadnya dengan baik saat bertandang ke Olimpico, Rabu (7/5/2008).

Pada semifinal leg kedua I Nerazzurri dipastikan tanpa striker Zlatan Ibrahimovic yang masih mengalami masalah pada lututnya. Mancini pun harus dapat mengangkat kembali motivasi skuadnya setelah mereka menelan kekalahan 1-2 dari AC Milan di derby Della Madonnina.

Namun, Mancini juga tentu tidak mau melepas peluang mereka untuk mengejar gelar Coppa Italia. Yang pasti jika kedua tim ini bisa lolos ke final maka hal itu akan menjadi pertarungan langsung antara Roma dengan Inter di musim ini.

Senin, 05 Mei 2008

MAXWELL ANCAM INTER

BEK kiri Inter Milan, Maxwell, mennutut klubnya segera menaikkan nilai kontrak, jika ingin dirinya bertahan musim depan. Kontraknya yang baru akan berakhir 2010 mendatang disinyalir hanya bernilai 1,5 juta pounds per tahun. Jumlah tersebut dianggap jauh lebih rendah dari apa yang diterima rekan-rekannya di Inter.

Menurut agennya, Mino Raiola, defender asal Brasil itu akan meninggalkan Inter, jika tak kunjung mendapatkan kontrak baru dalam waktu dekat ini.

“Ketika tiba di Milan, kami mendapatkan janji mengenai hal itu dari Inter. Dan sekarang kami masih menunggu Inter menepati janjinya,” ujar Raiola kepada Corriere dello Sport. “Hal inilah yang menyebabkan saya masih menantikan negosiasi dengan direksi mengenai perpanjangan kontrak. Karena hal itu akan berpengaruh pada kelangsungan Maxwell di sini.”

Maxwell telah membuktikan diri sebagai pemain kunci di I Nerazzurri selama dua musim ini. Sejauh ini, beberapa klub besar di Eropa, seperti Real Madrid dan Chelsea, telah menyatakan minatnya pada bek serbabisa asal Cruzeiro tersebut.

“Sampai saat ini, Valencia telah menyatakan minatnya pada Maxwell. Sementara itu, Arsenal, Real Madrid dan Chelsea masih melihat situasi yang memungkinkan,” lanjutnya. “Saya rasa Maxwell telah membuktikan diri sebagai salah satu bek kiri terbaik di Eropa. Sekarang tergantung pada Inter apakah masih ingin menggunakan jasanya atau tidak.”

Scudetto Tertunda, Moratti Tak Kecewa

Milan - Setelah kalah dari AC Milan 1-2, Inter Milan pun gagal mengelar pesta Scudetto mereka. Namun sang presiden klub, Massimo Moratti, malah mengaku tak kecewa. Alasannya?

Bagi Moratti pertandingan Derby della Madoninna itu sendiri jauh lebih penting daripada pesta Scudetto yang sudah disiapkan jika Inter bisa meraih kemenangan. Ironisnya, Nerrazurri malah kalah dan justru hal inilah yang membuat bos sebuah perusahaan minyak itu kecewa.

"Sejujurnya saya lebih fokus kepada derby ketimbang pesta perayaan juara. Saya sangat kecewa kami terlalu lama menunggu untuk bisa bermain bagus di di babak pertama," tandasnya di Channel4.

"Mental mereka benar-benar terbebani pada babak pertama, tetapi setelah tertinggal 0-2 baru mereka terbebas dan baru bisa bermain. Sangat memalukan, kami tidak bisa fokus kepada tujuan saat ini. Kami seharusnya bisa mengubah keadaan pada derby yang sudah terbukti sangat keras ini," tukas sang supremo.

Akibat kekalahan dari Milan tersebut, poin Inter dengan peringkat dua, AS Roma, kini hanya berjarak tiga angka. Dengan sisa dua pertandingan menuju akhir musim, persaingan merebut Scudetto pun kini kembali memanas.

Meski demikian, menurut Moratti, ketegangan bukan hanya menjadi milik Inter tetapi juga mehinggapi Roma. "Kami pernah unggul tiga poin sebelumnya dan saya pikir di tahap seperti ini ketegangan pasti melanda kedua belah pihak," ucapnya.

Moratti: Kekalahan Ini Memalukan

Kekalahan Inter Milan dari rekan sekotanya, AC Milan, sungguh membuat malu Presiden Inter, Massimo Moratti. Moratti mengkritik penampilan timnya yang hanya bermain bagus di babak kedua."Mereka mengalami tekanan psikologis di babak pertama, tapi setelah kalah 2-0, mereka bermain lepas dan mampu bermain baik," kata si bos.

Di babak pertama, Milan memang mendominasi permainan dengan mengurung pemain Inter. Filippo Inzaghi, Kaka, Andrea Pirlo, dan Gennaro Gattuso berhasil membangun serangan hingga ke kotak 16 meter dan menyibukkan Julio Cesar di bawah mistar. Sebaliknya, Inter harus membangun serangan lewat serangan balik yang hanya berbuah hasil nihil.

"Ini memalukan, karena kami tidak dapat berkonsentrasi pada target (scudetto) yang sudah di tangan dan kami dapat mengubah hasil sebagai bukti bahwa ini adalah pertandingan derby yang alot," tambah Moratti.

Kekalahan Nerazzurri ini menguntungkan AS Roma yang menggebuk Sampdoria. Roma juga baru bangkit di babak kedua, tapi berhasil meraih tiga gol tanpa balas. Giallorossi kini hanya terpaut tiga poin dengan sang juara bertahan. Secara matematis, Roma masih dapat mengejar Inter. Roma bisa jadi pemenang jika meraih poin penuh dan Inter tergelincir dalam dua pertandingan sisa. Menyikapi keadaan ini, Moratti masih yakin timnya lebih unggul dibanding rival terdekatnya itu.

"Kami masih memimpin tiga poin. Saya pikir, pada tahap krusial musim ini, kepanikan akan menjadi pukulan bagi kedua tim. Sejujurnya saya dan semua anggota tim lebih fokus kepada laga derby ketimbang merayakan Scudetto. Saya kecewa kami menunggu terlalu lama untuk melaju di babak pertama," ujar Moratti.

Jumat, 02 Mei 2008

Jaminan Moratti untuk Mancini

Milan - Gonjang ganjing soal masa depan Roberto Mancini di Inter Milan sepertinya akan segera berakhir. Presiden Inter Massimo Moratti sudah menegaskan Mancio akan bertahan musim depan.

Menjelang laga krusial melawan AC Milan di Liga Italia, Minggu (4/5/2008), kepastian itu tentu cukup melegakan Mancio.

"Bagi klub dan diri saya sendiri, posisi Mancini sudah pasti," ujar Moratti seperti dilansir Goal.

Nasib Mancio memang sempat tidak pasti belakangan ini. Pelatih berusia 43 tahun itu memang membawa Inter bergelimang prestasi dalam beberapa tahun belakangan. Namun ia sempat menyatakan mundur seusai Nerazzuri disingkirkan Liverpool di Liga Champions.

Meski kemudian berubah pikiran dan urung hengkang, tak ayal publik Italia meyakini bahwa eks pelatih Lazio tetap akan hijrah. Nama Jose Mourinho bahkan sudah mengemuka sebagai suksesor Mancio.

Posisi Mancio memang dijamin oleh Moratti. Tapi kepastian apakah Mancio akan terus membesut Inter tetap berada di tangan sang allenatore.

"Itu semua tergantung kepada apa keinginan dan keputusan Mancini. Bagi saya, dia adalah pemenang dan rumor tentang pergantian pelatih itu dibuat-buat karena harus selalu ada yang diberitakan tentang Inter," ucap Moratti lagi.

Akhir pekan ini, Mancio berkesempatan menambah koleksi scudetto-nya bersama Inter menjadi tiga buah. Bila sukses menekuk Milan, Inter akan merengkuh gelar juara Seri A dengan dua pekan tersisa.

INTER TIDAK BUTUH RONALDINHO

DIREKTUR Eksekutif Inter Milan, Ernesto Paolilo, menganggap kubunya tidak membutuhkan jasa Ronaldinho musim depan. Selain itu, dirinya juga berharap pelatih, Roberto Mancini, tidak keluar dari dan tetap menukangi I Nerazzurri musim depan.

Beberapa pekan belakangan ini, Inter tengah terlibat persaingan dengan rivalnya AC Milan dan Manchester City untuk mendapatkan Ronaldinho. Namun seiring harga selangit yang ditawarkan Barcelona sebagai pemilik Ronaldinho, Inter perlahan mulai mundur dari perburuan.

Namun Paolilo membantah pihaknya mundur akibat tidak memiliki dana, atau enggan bersaing dengan sang rival sekotanya tersebut. Menurutnya, keputusan untuk menghentikan penawaran terhadap Ronaldinho karena Inter tidak membutuhkan jasanya.

“Jika kami tidak jadi membeli Ronaldinho, itu bukan karena harganya yang terlalu mahal, namun karena kami tidak memerlukannya,” paparnya. “Posisi seperti Ronaldinho saat ini sudah ada di Inter. Dan kalaupun harganya menurun, dia tetap bukan tipe pemain yang kami cari.”

I Nerazzurri sendiri saat ini juga tengah membuka peluang untuk mendapatkan sayap lincah asal Valencia, David Silva. Silva dipersiapkan sebagai pengganti beberapa pemain sayap seperti Santiago Solari, Luis Figo, dan Aparecido Cesar yang bersiap pergi pada akhir musim ini.

“Kami sudah memiliki tim yang kuat, namun kami masih membutuhkan beberapa pemain lagi untuk bisa bersaing dengan Manchester United, Chelsea, dan Liverpool. Untuk dapat memenangi Liga Champions, kami harus kuat. Kami juga sudah memiliki pelatih terbaik di Italia dalam diri Roberto Mancini, dan saya harap dia tetap di sini musim depan,” sambungnya.

Vieira Menanti Scudetto

Milan - Gelandang Inter Milan, Patrick Vieira, sudah tidak sabar untuk menggenggam tropi juara Seri A. Pertandingan melawan AC Milan akhir pekan nanti pun sudah tak sabar untuk segera dilakoninya.

Duel Derby della Madonnina kali ini memang memiliki arti yang berbeda baik bagi Inter maupun Milan. Kemenangan bagi Nerrazzurri berarti satu tangan mereka sudah menjamah tropi juara. Sementara bagi Rossoneri angka penuh akan sangat membantu mereka dalam persaingan masuk zona Liga Champions.

Khusus untuk Vieira pertandingan kali ini wajib hukumnya untuk dimenangi karena dirinya sudah tak sabar untuk meraih Scudetto.

Pemain asal Prancis ini pun ternyata memiliki catatan yang cukup unik. Dua kali Ia pernah memastikan gelar juara Liga Inggris ketika memperkuat Arsenal beberapa tahun silam.

Yang pertama adalah ketika ia memastikan gelar juara Premiership 2002 di kandang Manchester United dan yang berikutnya terjadi dua tahun kemudian ketika The Gunners memastikan gelar juara di kandang Tottenham Hotspur. Dalam pertandingan ini pun La Benamata akan bertindak sebagai tim tamu.

"Bersama Arsenal saya memenangi kompetisi di kandang Tottenham dan Manchester United. Kini saya bermain di Milan (kandang dari Inter dan Milan)," ujarnya seperti dilansir Goal, Kamis (1/5/2008).

"Hari Minggu nanti akan menjadi sangat spesial. Saya hidup untuk pertandingan-pertandingan seperti ini," sambungnya.

Bisa dipastikan ambisi Vieira dan Inter akan beradu keras dengan tekad Milan yang ingin mencetak kemenangan demi meraih zona Liga Champions. Presiden Inter Massimo Morratti pun sampai melabeli laga ini sebagai "pertandingan yang lebih seru dari final Liga Champions".

Inzaghi vs Cruz

Filippo Inzaghi di Milan, Julio Cruz di Inter. Itulah para penyerang terbaik saat ini di kubu masing-masing.

Super-Pippo selalu mencetak gol pada empat giornata terakhir. Bahkan pada Minggu (27/4), ia membuat trigol ke gawang Livorno. Bomber berusia 34 tahun itu sudah mencetak 98 gol bersama Milan. Ia tentu ingin mencapai angka 99 dan 100 di laga derby.

“Ini momen yang luar biasa buat saya. Tahun ini saya tak dapat bermain selama tiga bulan. Setelah itu saya mampu kembali dengan baik. Saya membaca artikel soal saya tak pernah mengalami periode bagus ini sejak 1996. Saat itu saya baru berusia 23 tahun,” kata Inzaghi di Milan Channel. “Kami akan menang pada derby dan dua partai lain. Milan akan berada di Liga Champion,” ujarnya.

Cruz selalu mencetak satu gol pada dua giornata terakhir. Dari segi periode dan jumlah, ia kalah dari Pippo. Meski demikian, gol-gol El Jardinero sangat berarti karena semakin mendekatkan Inter pada scudetto.

Sundulan Cruz membuat Inter menang 1-0 atas Torino. Gol pembuka kemenangan 2-1 atas Cagliari, Ahad lalu, menjadi yang ke-100 buat Cruz di Serie A.

“Mana yang menjadi gol favorit saya? Semua membuat saya bahagia, tapi satu yang istimewa adalah ke gawang Juventus melalui tendangan bebas,” ujar Cruz. “Saya berharap mencetak gol paling penting dalam derby melawan Milan pada Minggu nanti,” tambah El Jardinero.

Derby d'Oro Milan vs Inter

Derby emas. Ya, duel Milan kontra Inter pada Minggu (4/5) di Stadio Giuseppe Meazza pantas disebut derby d’oro. Kemenangan sangat penting bagi masing-masing tim.

Milan memburu tiga poin untuk mengejar Fiorentina dalam perburuan tempat keempat di zona Liga Champion. Sempat tertinggal lima poin, sekarang I Rossoneri hanya berjarak dua angka dari La Viola.

Fakta tersebut meningkatkan kepercayaan diri Milan. Terlebih lagi dalam dua giornata terakhir I Diavoli menang meyakinkan, yakni 5-1 atas Reggina dan 4-1 atas Livorno.

“Kami telah bermain seperti dulu dan itu memberi kami kepercayaan diri yang besar,” kata pelatih Carlo Ancelotti, seperti dilansir Datasport. “Kami masih memiliki tiga pertandingan penting dan tidak boleh membuat kesalahan. Saya sangat yakin,” tambah Carletto.

Bagi Inter, kemenangan berarti scudetto. Jika La Beneamata kalah dalam derby della Madonnina dan Roma dipukul Sampdoria, Javier Zanetti dkk. tetap dinobatkan sebagai kampiun pada Minggu ini.

“Semua derby adalah laga yang hebat dan masing-masing memiliki kepentingan karena isu pembalasan dari hasil sebelumnya atau karena tifosi lebih memedulikannya. Tapi, yang satu ini spesial dan sulit untuk menemukan yang sama dalam sejarah derby,” ujar Presiden Inter, Massimo Moratti.

Kamis, 01 Mei 2008

Cruz Kini Sudah Seratus

Milan - Di awal kepindahannya dari Bologna ke Inter Milan tahun 2003 silam, Julio Ricardo Cruz sulit mendapatkan tempat pertama. Namun perlahan-lahan, gol terus didulang dan pada giornata 35 musim 2007-08 dia pun sukses menggenapkan golnya di Seri A menjadi 100.

Cruz mulai bermain di Seri A Italia semenjak tahun 2000. Ketika itu penyerang dengan postur yang menjulang sampai 190 cm tersebut diboyong Bologna dari Feyenoord.

Pada awalnya, dia kesulitan menyesuaikan diri dengan sepakbola di "Negeri Spagetti". Akan tetapi seiring dengan waktu Cruz bisa unjuk gigi. Potensi yang ada di dalam dirinya pun membuat raksasa Seri A Inter Milan merekrutnya.

Di rumah barunya, Cruz kembali mendapatkan kendala, yang kali ini adalah minimnya kesempatan bermain buat tim pertama, dan acap hanya jadi pemain pengganti. Tapi itu tak menghambat pemain kelahiran Santiago del Estero, Argentina, 10 Oktober 1974, tersebut mengemas 12 gol dalam dua musim pertama di Inter.

Dengan banyaknya stok penyerang yang dimiliki La Benemata, tak jarang Cruz duduk di bangku cadangan meski sudah membuktikan ketajaman. Apalagi cedera beberapa kali menerpa. Tapi di tahun 2006 dia tetap memperpanjang kontrak sampai tahun 2008, dan kemudian menambahnya lagi sampai dengan tahun 2009. Kontrak terbaru itu ditekennya pada 7 September 2007 lalu.

Hal ini berbuah manis, karena pada musim inilah Cruz akhirnya mencapai raihan membanggakan di Inter, dengan mengukir 100 gol dalam ajang Seri A. Raihan tersebut dibuatnya ketika mengantarkan timnya menang 2-1 atas Cagliari pada giornata 35. Lebih berkesan lagi karena gol itu secara signifikan juga membuat Inter kian dekat ke tahta juara.

"Mencapai raihan tertentu hanya bisa membuat seorang pemain jadi bahagia karena tak mudah bermain di Italia. Itu adalah pertandingan penting buat kami dan kami menang dengan otoritas yang bagus," bangga dia.

Uniknya, karir Cruz di dunia sepakbola dimulai dengan cukup kebetulan. Saat masih menjadi tukang taman, dia diberikan kesempatan bermain oleh klub pertamanya Banfield, berhubung suatu hari klub itu kekurangan pemain dalam sebuah laga latihan. Di sana dia mampu unjuk gigi sehingga direkrut. Julukan "The Gardener" lantas didapatkan dari rekan-rekannya di Banfield, merujuk kepada profesi sebelumnya.

Perjuangan keras dan pembuktian diri memang sepertinya lekat dengan Cruz. Tapi semua kendala masih bisa dipangkasnya habis. Raihan 100 gol yang dibukukan setelah delapan tahun berkiprah di Seri A pun adalah salah satu buktinya.

Perisai Kecil Rebutan Tim Seri A

Selama satu musim kompetisi, seluruh tim di Seri A Italia bertarung untuk jadi yang terbaik dalam memuncaki klasemen di akhir musim. Ganjaran untuk pemenang: predikat juara yang ditandai dengan perisai jawara.

Sudah lazim kalau tim pemenang Seri A berhak mengenakan sebuah simbol kecil yang dipajang di seragam tim pada musim berikutnya. Simbol berbentuk perisai itu memiliki tiga warna yang sama seperti bendera Italia.

Perisai kecil penanda juara inilah yang disebut dengan Scudetto, sebuah titel yang jadi rebutan klub-klub Seri A (Scudetto berarti perisai). Perisai mini ini kali pertama digunakan pada tahun 1924 ketika Genoa memenangi titel juara kedelapan.

Kini perisai juara itu disandang oleh Inter Milan, yang merupakan juara musim 2006/07. Nerazzuri tampaknya juga belum akan berpisah dengan simbol tersebut karena kini sudah tinggal selangkah lagi merengkuh gelar juara musim 2007/08.

Inter yang Spesial dan 'Internasional'

Dengan latar belakang unik di balik namanya, Inter Milan sebagai salah satu tim tersukses di Seri A Italia juga punya satu catatan khusus yang tak dimiliki oleh para rivalnya.

Inter Milan didirikan pada Maret 1908 dengan nama Internazionale Football Club Milano. Saat itu para pendirinya adalah pecahan dari Milan Cricket and Football Club (A.C. Milan).

Alasan mereka keluar dari Milan dan mendirikan klub sepakbola lain adalah untuk membuka kesempatan seluas-luasnya buat para orang asing dalam bermain sepakbola. Itu kenapa nama Internazionale (Internasional) terpilih jadi nama klub ini.

Inter kemudian berkembang jadi salah satu kekuatan dahsyat di Italia. Namun di antara kesemuanya, tim tersebut adalah satu-satunya yang senantiasa bercokol di Seri A dan tak pernah degradasi, meski pada tahun 1994 hanya berselisih satu angka dari zona maut itu.

Moratti Inginkan Nistelrooy untuk Ibrahimovic

Ada kabar baru dari markas Inter Milan. Menurut laporan DiarioSport, Rabu (30/4), Nerazzurri merelakan striker andalannya, Zlatan Ibrahimovic, pindah ke Real Madrid, namun jika Ruud Van Nistelrooy menjadi bagian dari penjualan.

Real memang sedang mencari striker baru untuk menyambut musim mendatang. Pasalnya, sebentar lagi Van Nistelrooy akan berusia 32 tahun dan striker Belanda itu mungkin bakal mencari tantangan baru bersama klub lain.

Karena itu, dalam beberapa hari terakhir ini muncul rumor yang mengatakan bahwa juara Spanyol tersebut menaruh minat besar untuk menggaet Ibrahimovic. Menurut beberapa sumber, Los Blancos menyiapkan dana 70 juta euro (sekitar Rp 1,023 triliun) untuk mendatangkan striker Swedia tersebut.

Peluang Real mendapatkan Ibrahimovic cukup besar. Di samping performanya menurun drastis selama putaran kedua musim ini, bahkan tak pernah mencetak gol selama tiga bulan, striker berusia 26 tahun itu juga mengalami cedera lutut yang kronis, dan mungkin harus dioperasi.

Presiden Inter, Massimo Moratti, sedang mempertimbangkan untuk menjual Ibrahimovic ke Real. Namun, si raja minyak itu juga ingin Van Nistelrooy pindah ke San Siro sebagai bagian dari pembelian tersebut.

Hanya saja ada satu hal yang mungkin mengganjal Inter, karena Van Nistelrooy minta gaji sebesar 6 juta poundsterling (sekitar Rp 111,661 miliar) per musim. Ini yang membuat Moratti enggan untuk melakukan deal dengan Real.

Dengan alasan tersebut, muncul lagi rumor yang menyebutkan Ibrahimovic akan pindah ke Barcelona. Moratti ingin mantan striker Juventus dan Ajax Amsterdam itu ditukar dengan Lionel messi, yang juga menjadi pemain incaran.

Entah pindah ke Real atau Barcelona, yang pasti posisi Ibrahimovic di San Siro sudah tak aman. Pemain dengan skill individu memukau itu bakal terdepak, apalagi dia juga sudah tak betah karena konflik dengan manajemen

Syarat Figo Tak Pensiun: Mourinho

Milan - Luis Figo saat ini masih mempertimbangkan bakal pensiun atau tidak. Ada satu hal yang bisa mencegahnya gantung sepatu, yakni dilatih oleh Jose Mourinho. Bisa tercapaikah keinginan itu?

Spekulasi masa depan karir pemain asal Portugal tersebut mengemuka utamanya karena minimnya kesempatan bermain buat Inter Milan. Meski mengaku masih ingin bermain di Italia, Figo enggan terus jadi "penghangat bangku cadangan".

Secara lugas, pesepakbola berusia 35 tahun itu juga menyatakan kekurangsukaannya kepada allenatore Nerazzuri saat ini, Roberto Mancini. Dia lebih memilih Mourinho yang kebetulan juga disebut-sebut berpeluang menggeser Mancini di Giuseppe Meazza.

"Saya ingin dilatih Mourinho, karena saya suka visi sepakbolanya dan akan jadi cara yang bagus mengakhiri karir saya. Sekarang bilang kepada saya ke mana Mourinho akan pergi sehingga saya bisa ke sana juga," demikian Figo seperti dilansir Channel 4.

Hal ini membuat masa depan Figo di Inter bisa berakhir, meski mungkin tak akan pensiun musim ini. Masalahnya, Nerazzuri dipastikan tak bakal mengganti Mancio di kursi kepelatihan.

Sang pelatih memang sempat mengisyaratkan mundur dini dari Inter usai timnya tersingkir dari pentas Liga Champions. Namun hal itu kemudian ditariknya kembali, dan Presiden Inter Milan Massimo Moratti pun menegaskan tak bakal mengutak-atik posisinya.

"Sejauh keinginan klub dan saya, Mancini tetap (tetap jadi pelatih). Tentu itu tergantung pandangan dan keputusannya. Saya tak tahu tawaran lainnya, tapi dalam pandangan saya dia sudah pasti tak berubah (pada posisinya)," jelas Moratti.

"Saya tahu saya sudah banyak mengganti manajer dalam masa saya, jadi orang mengasumsikan saya punya ide-ide lain namun kali ini itu bukanlah situasinya," tandas dia.