Selasa, 15 April 2008

Grande Reazione dell’Inter

Inter sempat mengalami situasi sama seperti pada giornata 32. Roma merapat dan hanya tertinggal satu poin dari Inter setelah berhasil memukul Udinese 3-1. Setelah itu, seperti pekan lalu, ada grande reazione dell’Inter.

Ya, reaksi hebat dari Inter. Dalam giornata 33 pada Minggu (13/4), beberapa jam setelah Roma menang di Friuli, I Nerazzurri langsung tampil agresif begitu pertandingan melawan Fiorentina di Giuseppe Meazza dimulai.

Hasilnya Inter mendapat banyak peluang emas. Penampilan gemilang kiper Sebastien Frey, yang pernah membela Inter, membuat La Beneamata harus puas pada skor 0-0 saat wasit Massimiliano Saccani menghentikan babak pertama.

Pasukan arahan Roberto Mancini tidak menyerah pada kehebatan Frey. Begitu babak kedua dimulai, Javier Zanetti dkk. kembali memperlihatkan grande reazione. Hasilnya adalah gol yang dibuat gelandang Esteban Cambiasso.

Sekali lagi Cambiasso bersama Patrick Vieira memperlihatkan peran besar mereka untuk Inter. Tanpa mereka bersama, I Nerazzurri gagal menang pada giornata 29 sampai 31. Gol Cambiasso berawal dari aksi individu Vieira.

Inter akhirnya menang 2-0. Gol tambahan dicetak penyerang muda Mario Balotelli. Inter pun kembali unggul empat poin atas Roma. Serie A tinggal menyisakan lima giornata, Inter semakin dekat pada scudetto.

Satu Tangan

Inter, una mano sullo scudetto (Inter, satu tangan di scudetto). Demikian yang ditulis situs Datasport setelah kemenangan atas Fiorentina. La Viola adalah salah satu lawan berat Inter pada enam giornata terakhir.

“Pada lima pertandingan terakhir, kami harus hanya berpikir soal jalan kami sendiri. Kami punya empat poin lebih banyak atas Roma, sebuah keuntungan bagus dari sekarang sampai akhir,” kata Mancini, seperti dikutip Corriere dello sport.

Grande reazione juga ditunjukkan Roma. Setelah tertinggal 0-1 dari Udinese melalui gol Antonio Di Natale, I Lupi bangkit. Pasukan Luciano Spalletti mencetak tiga gol lewat Mirko Vucinic, Rodrigo Taddei, dan Ludovic Giuly.

Reaksi bagus di Friuli membuat I Giallorossi percaya mereka bisa meraih scudetto jika terus berjuang sampai akhir. Tapi, Spalletti berkata: “Inter harus kehilangan poin. Jika sebaliknya, kami tidak dapat berbuat apa-apa.”

Tidak ada komentar: