Sabtu, 15 Maret 2008

FIGO NGAMBEK, INTERISTA MARAH

SUDAH jatuh, tertimpa tangga pula. Itulah situasi terakhir yang terekam paska kekalahan Inter Milan dari Liverpool dini hari tadi di Giuseppe Meazza - persis di pekan perayaan Centenary. Selain kekalahan 0-1 yang praktis mengakhiri kiprah I Nerazzurri di liga paling bergengsi di Eropa tersebut - yang ditandai kartu merah konyol yang diperoleh Nicolas Burdisso di awal babak kedua, keharmonisan tim juga terlihat hancur berantakan.

Setelah Inter bermain hanya dengan 10 orang, pelatih Roberto Mancini meminta Luis Figo masuk ke lapangan. Bukannya bersiap dan melakukan pemanasan, veteran asal Portugal tersebut tetap bersidekap di bench yang mengindikasikan dia menolak perintah sang pelatih. Argumentasi serupa juga terjadi dengan Patrick Vieira.

Dalam konferensi pers usai pertandingan, Mancini berusaha mendinginkan suasana. "Figo lama tidak bermain karena cedera, maka ini situasi sulit buatnya. Dia tidak menolak untuk masuk ke lapangan," kata pelatih yang memang kerap diberitakan bersitegang dengan para pemain asuhannya itu.

Penampilan buruk Beneamata membuat puluhan ribu Interista yang menyesaki Giuseppe Meazza memalingkan muka - marah dan kecewa. Di menit-menit akhir pertandingan, banyak pendukung tim tuan rumah yang keluar stadion sebelum wasit meniup peluit akhir. Sementara saat Vieira dan Ibrahimovic keluar lapangan, sebagian kecil suporter menyindir mereka dengan koor, "wuuuuuu....."

Inikah tanda-tanda keruntuhan dominasi Inter Milan? Keunggulan yang tinggal 6 poin dari AS Roma tentu sangat tidak menguntungkan bagi Inter yang harus menjalani sisa musim dengan tekanan pers dan publik seperti musim-musim sebelumnya. Jika gagal mengatasi krisis paska tersingkir dari Liga Champions, tidak ada yang berani menjamin Inter bisa meraih perisai scudetto di akhir musim - seperti banyak diramalkan para pengamat sebelumnya.

Tidak ada komentar: